Kamis, 31 Desember 2015

Islam in Korea



Islam in korea

الإسلام في كوريا 

Korea (한국) ! yah siapa sih yang gak tau negara satu ini… Negara yang sedang menjadi tujuan setiap orang karena kepopulerannya dalam entertaintment. Kalau uda dengar kata Korea yang ada dibenak setiap orang adalah K-Pop, K-Drama, K-Movie, Variety Show dll. Yah negara dengan sejuta nuansa music dan perfilman ini menjadi sangat popular maka tak salah di Indonesia sendiri banyak sekali kita melihat unsur-unsur korea. Tapi… dalam tulisan ini saya gak membahas mengenai Boyband, Girlband atau K-drama karena menurut saya ada lagi satu hal yang menarik dari Korea untuk diketahui yaitu Islam di negara Ginseng ini.

Islam sebenarnya masih aneh ditelinga orang korea sendiri karena orang muslim di Korea hanya sekitar 0,1% jiwa dari 50 juta jiwa penduduk Korea. Sebagian besar orang Korea adalah ateis kemudian diikuti Budha, Kristen dan katolik, itu sebabnya gak ada K-Pop orang islam (hehe..).
Untuk menjelaskan awal masuknya islam di Korea, saya menggunakan pendapat dari Lee Hee-Su yang mengatakan bahwa  Islam telah datang sejak zaman Dinasti Shilla karena menurut Lee didalam antologi Persia telah berbicara mengenai dinasti Shilla. Chur-Young dalam “The Tales of Three Kingdom” mengatakan bahwa pada zaman ini (Shilla) telah tiba orang Arab ke Korea melalui jalur laut timur. selain itu pada masa Dinasti Goreyo telah ada lebih dari seratus pedagang Arab mengunjungi Kerajaan Goreyo pada saat itu. Orang muslim Uighur dari Asia Tengah juga telah menetap di Korea, menurut Lee bahkan telah dibangun sebuah masjid di Gaesung selama tahun ini (tapi gak tau apa masjid itu masih ada).  Ada juga sumber dari Chosun yang mengatakan bahwa Raja Sejong pernah menikmati mendengarkan nyanyian-nyanyian Al-Qur’an. Keberadaan islam di Korea pada zaman ini juga terlihat dari penggunaan nama seperti Sol (), Jong () dan Do yang menunjukan orang Uighur atau keturunan Arab.[1] Tapi bukan berarti setiap orang korea yang menggunakan nama diatas keturunan Arab hanya saja pada saat itu orang muslim cenderung menggunakan nama tersebut sebagai nama koreanya.
Jadi, berdasarkan sumber yang saya dapat Islam masuk pertama kali pada masa Dinasti Shilla. Namun pada masa Dinasti Joseon ada kebijakan mengisolasi Korea dari pengaruh dunia luar sehingga islam pada saat itu tidak mendapat tempat di Korea dan bahkan mulai menghilang. Pada tahun 1910 Jepang menginvasi Korea dan membuat Dinasti Joseon berhasil dikuasai. Sejak saat itu masa Dinasti di Korea mulai menghilang dan membentuk pemerintahan yang baru yang tidak lagi menggunakan sistem dinasti. Setelah kekuasaan Dinasti Joeson berakhir maka Korea kemudian mulai terbagi menjadi Korea Utara dan Korea Selatan. Pembagian ini kemudian memunculkan konflik diantara keduanya bahka terjadi perang yang sangat hebat pada tahun 1950.
Pada tahun 1955 Korea Selatan berada di bawah kemanan Pasukan Multinasional PBB. Turki yang juga berada dibawah wewenang PBB diutus oleh PBB untuk memberikan bantuan militer kepada Korea dalam perang. Kedatangan Turki selain untuk memberikan bantuan disatu sisi juga mulai menyebarkan islam di Korea. Salah satu tokoh yang berperan besar yaitu Imam Zubercoch dan Abdul Rahman yang ikut menjadi militer pada saat itu.  Selain militer, Turki juga memberikan bantuan berupa para pekerja kemanusiaan yang membantu para korban, aksi ini kemudian menarik perhatian tentara maupun penduduk Korea. Pada tahun yang sama beberapa masyarakat Korea menjadikan dirinya sebagai muslim seperti Umar Kim Jin Kyu dan Muhammad Yoon Doo Young yang pada akhirnya membentuk Komite Muslim Korea dengan Umar Kim Jin Kyu sebagai ketuanya dan Muhammad Yoon Doo Young sebagai sekertaris jenderal. Mendengar islam menyebar di Korea membuat negara-negara islam meberikan perhatian kepada Korea dengan memberikan bantuan untuk penyebaran islam, salah satunya dilakukan oleh Malaysia.
Pada tahun 1960an berbagai upaya dilakukan seperti sumbangan keunagan dari engara-negara islam untuk membangun sebuah masjid pertama di Wilayah Itaewon. Pada tahun 1974 pemerintah Korea mengibahkan sebidang tanah untuk mendirikan sebuah masjid melalui The good offices of late President Park Jung Hee. Pembangunan kemudian dilakukan hingga tahun 1976 tepatnya tanggal  21 Mei Soul Central Masjid kemudian diresmikan di Itaewon. Soul Central Masjid tidak hanya dijadikan sebagai temapat ibadah seperti shalat akan tetapi menjadi pusat penyebaran islam dengan berbagai kegiatan. Setelah pembangunan masjid di Itaewon dan semakin menyebarnya islam maka beberapa masjid kemudian mulai dibangun seperti Busan al-Fatih Masjid pada September 1979. Gwangju Masjid pada Juni 1981, Jenju Masjid pada November 1986 dan Anyang Masjid pada April 1986.
Nah, itu sekilas sejarah masuknya islam di Korea dalam tulisan berikutnya saya akan coba menjelaskan bagaimana perkembangan islam selanjutnya dan  kehidupan umat muslim di Korea saat ini. 

Terima Kasih sudah membaca…^_^ !!!




[1] Nam, Jiyun Camilla, 2012, Islam, Itaewon, Muslims and Koslims: Inter-cultural Dynamics in the Muslim Neighborhood of Seoul, Korea: Yonsei University, Hlm: 48-49
 https://www.youtube.com/watch?v=evvtLh5lgqk, diakses 30 Desember 2015, 18:50 WIB)
 

Rabu, 30 Desember 2015

Peta Konflik Suriah Terhadap Regionalisme di Timur Tengah


Part 1
 
Gejolak yang terjadi di Suriah sejak 2011 hingga kini belum terselesaikan. Suriah merupakan sebuah fenomena yang langkah sejak terjadinya Arab Spring yang melanda negara-negara Arab, mengapa demikian? Karena negara-negara Arab seperti Tunisia, Mesir, Libya yang mengalami Arab Spring dapat menumbangkan rezim yang berkuasa dengan rentan waktu yang sangat cepat. Berbeda dengan ketiga negara tersebut, Suriah hingga kini masih bisa mempertahankan Bashar al-Assad sebagai presiden Suriah. konflik Suriah yang terjadi tidak lepas dari pengaruh Arab Spring yang dimulai dari Tunisia. Melihat keberhasilan negara-negara Arab yang mampu menggantikan pemerintahan yang dikatator memberikan inspirasi dan semangat bagi para aktivis Suriah untuk melakukan aksi yang sama degan harapan Bashar al-Assad yang telah menjadi presiden lebih dari 10 tahun serta kekuasaan  Partai Ba’ath yang lebih dari 30 tahun agar dapat digantikan. Keinginan untuk menggantikan posisi Bashar telah memunculkan berbagai kelompok yang kebanyakan berasal dari kaum Sunni karena Bashar adalah seorang Syiah. Konflik yang awalnya bersifat politis berubah menjadi kofnlik sektarian. Kelompok-kelompok tersebut melakukan berbagai aksi yang dimulai dengan aksi protes namun berkembang menjadi aksi-aksi yang anrkis seperti membunuh.
Konflik internal yang terjadi di Suriah memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap regionalisme di Timur Tengah. Peta politik negara-negara Arab sangat terlihat dalam konflik Suriah dan merupakan permasalahan yang sangat kompleks. Suriah bagaikan sebuah permainan bagi negara-negara pemain utama yang saling berperang memperebutkan kekuasaan. Dalam konflik Suriah kita dapat menggambarkan posisi negara-negara di kawasan Timur Tengah diantaranya: Turki, meskipun masih belum jelas apakah Turki dimasukan kedalam kawasan Timur Tengah ataukah masuk kedalam Eropa karena posisinya yang berbatasan dengan kedua kawasan Eropa dan Timur Tengah, meskipun demikian konflik di Suriah juga berdampak pada Turki karena posisi kedua negara yang saling berbatasan. Dalam hal konflik Suriah, Turki memainkan perannya sebagai sebuah negara yang mengutuk tindakan Bashar yang merupakan seorang Syiah terhadap orang-orang Sunni. Turki juga dijadikan sebagai aliansi negara-negara barat seperti Amerika untuk menempatkan pasukan-pasukannya agar menyerang pemerintahan Bashar dan membasmi ISIS di Suriah. Selain itu Turki juga memberikan bantuan kepada para pengungsi asal Suriah akibat yang terjadi. Namun konflik Suriah juga memberikan dampak pada masalah dalam negeri Turki yakni konflik Kurdi.
Yordania,  sebuah negara yang juga berbatasan langsung dengan Suriah menanggapi pula konflik Suriah. Sikpa Yordania dalam mengatasi korban-korban konflik mirip degan sikap dari Turki yakni memberikan bantuan berupa fasilitas kepada para pengungsi. Sementara dalam kondisi internal, Yordania telah melakukan berbagai upaya sebagai bentuk pertahanan agar konflik yang terjadi di Suriah tidak mennyebar ke Wilayah Yordania dengan memperkuat militer serta memperketat keamanan perbatasan yordania. Sementara dalam politik Yordania menjadi menarik untuk dilihat karena untuk mengatasi permasalahan politik Suriah dan masalah teroris yakni ISIS yang menjadi ancaman kemanan dunia, Yordania berkoalisi dengan Amerika untuk mengatasi masalah teroris dan mencarikan solusi dalam konflik Suriah. Namun koalisi yang diberikan oleh Yordania kepada Amerika kemudian berubah haluan kepada Rusia. Koalisi Yordania dan Rusia dalam permasalahan Suriah disamapaikan oleh Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov (http://international.sindonews.com/, 2015). Raja Yordania, Abdullah II bin Al-Hussein menyebutkan bahawa Rusia adalah pemain kunci yang dapat menciptakan perdamaian dalam permasalahan politik di Suriah. dalam sebuah wawncara dengan Euronews, Raja Abdullah mengatakan bahwa:
”Saya selalu mengatakan, selama lima atau enam tahun terakhir, bahwa untuk solusi politik di Suriah, Moskow adalah kunci. Mereka adalah orang-orang yang dapat memberikan jaminan untuk rezim, bahwa mereka memiliki peluang di masa depan,” (http://international.sindonews.com/, 2015)
Koalisi Yordania bersama Rusia memperlihatkan posisi Yordania dalam konflik Suriah saat ini. Perlu diketahui bahwa Rusia adalah pendukung besar Bashar al-Assad yang berasal dari luar wilayah Timur Tengah. Berbagai upaya telah dilakukan oleh Rusia untuk mempertahankan posisi Bashar al-Assad sebagai Presiden Suriah dan terus berupaya memeperkecil pengaruh Amerika di wilayah Timur Tengah.

Minggu, 27 Desember 2015

Civil Society



Berbicara mengenai Civil Society maka tidak ada defenisi yang tunggal mengenai Civil Society. Di Indonesia Civil Society diidentikan dengan Masyarakat Madani, akan tetapi tidak semua masyarakat adalah masyarakat madani (civil society). Tidak ada konsensus yang pasti mengenai masyarakat madani. Masyarkat madani merujuk pada tatanan masyarakat yang harmonis, tertib, sejahtera seperti zaman nabi Muhammad SAW. Akan tetapi konsep ini terlalu utopis karena sulit untuk mengidamkan masyarakat seperti masa Rasulullash SAW.
Civil Society berasalah dari kata “societis civilis” yang berarti sebuah arena atau forum dimana masyarakat yang memiliki pemahaman dan keingingan yang sama bisa berasosiasi, berkumpul untuk mencapai kepentingan-kepentingan tertentu. Civil Society mengusung kepentingan public dan hanya fokus bergerak pada satu aspek tertentu. Contoh: LSM, Pecinta lngkungan, WALHI, NGO, komunitas, media dll. Civil Society berwujud pada asosiasi, organisasi yang memiliki kepentingan yang disuarakan kepada pemerintah, seperti people power di Tunisia. Dalam mengakomidir kepentingan Civil Society bisa melakukannya pada public yang terbagi menjadi dua yakni public space dan public sphere. Publik space adalah ruang public secara fisik sementara Public spehere adalah ruang publik yang mengkritik pemerintah.

 Civil Society sebagai sektor ketiga 
             Negara dibentuk untuk memberikan kesejahteraan rakyat atau menjamin hak-hak rakya serta memberikan ruang  bagi rakyat. Namun jika ada penyalahgunaan kekuasaan yang condong pada pengejaran power maka negara menjalankan perannya dengan baik. Disisi lain market biasanya menghalalkan segala cara untuk mengeksploitasi sumber daya. Jika negara dan pasar telah melakukan kongkalikong maka civil Society akan menjadi titik kompromi yang mengkritik state dan market. Civil Society bergerak karena ada dukungan moral, tidak ingin dikontrol oleh negara. Selain itu membantu memberikan usulan kepada pemerintah terhadap suatu kebijakan, contoh: petisi online dan organisasi.
 
Hubungan Civil Society-Demokrasi
Civil Society dilahirkan oleh demokrasi dan begitu sebaliknya bahwa Civil Society melahirkan adanya demokrasi. Demokrasi menyediakan arena atau instrument agar rakyat bisa mengasosiasikan dirinya dan kelompok- kelompok tertentu dan mengriktik pemerintah. semakin kuat demokrasi maka gerakan civil society semakain membaik.

Demokrasi -) Civil Society -) Gov Performance
 
Gov Performance -) Civil SOciety -) Demokrasi

Ketika sebuah oemerintahan dictator maka rakyat menjadi korban atau rakyat akan dikekang sehingga rakyat menjadi jenuh dan bangkit melawan dan bergerak menjadi gerakan massa.